Jumat, 23 Maret 2012

FAKTA WARISAN DALAM 'TIENS'

BAB I
PENDAHULUAN
Harta warisan adalah sejumlah harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang
yang meninggal dunia berupa kumpulan aktiva dan pasiva yang berpindah kepada
ahli waris1. Pada asasnya hanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam
lapangan hukum kekayaan/harta benda yang dapat diwariskan.
Namun dalam pelaksanaan sistem pewarisan tertentu terjadi bukan saja
dalam lapangan hukum kekayaan/harta benda saja yang dapat dijadikan sebagai
alasan timbulnya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam pewarisan, namun
peringkat pewaris dalam bisnis Multi Level Marketing (MLM) dapat dijadikan
sebagai alasan timbulnya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam pewarisan.
Konsep bisnis multi level marketing TIENS, peringkat yang diraih oleh
distributor TIENS ketika sudah meninggal dunia dapat digantikan kedudukanya
sebagai distributor TIENS kepada ahli warisnya sesuai dengan peringkat yang
diraih pewaris ketika masih hidup. Sesuai dengan isi Pedoman Bisnis Distributor
TIENS tentang Warisan Kewenangan TIENS yang berbunyi ”Apabila salah seorang
meninggal dunia, pasangan lainnya yang masih hidup masih akan dianggap sebagai
pemilik kewenangan TIENS dan mewarisi semua hak dan kewajiban dari
pasangannya yang meninggal dunia. Kewenangan TIENS yang dimiliki oleh
seorang individu apabila kemudian meninggal dunia, maka perusahaan TIENS
1 J. Satrio, 1990, Hukum Waris, Bandung, PT. Citra Aditya, hlm. 8
dalam keadaan wajar akan menunjuk seorang pengelola sementara untuk
mengelola kewenangan TIENS tersebut. Pengelola sementara tersebut harus
menunaikan dan melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sementara
itu dalam waktu 60 hari setelah pengelola sementara tersebut mengambil alih
pengelolaan sementara kewenangan TIENS. Selama periode pengelolaan sementara
ini, perusahaan TIENS akan membayar kepada pengelola sementara tersebut
sebagian atau semua komisi atau semua keuntungan lainnya dari kewenangan
TIENS ini yang masih memperoleh hasil selama periode pengelolaan sementara itu
untuk membayar gajinya.”2
Proses hidup manusia secara kodrati berakhir dengan suatu kematian.
Setiap kematian itu bagi makhluk hidup merupakan peristiwa biasa. Bagi manusia
sebagai salah satu makhluk hidup walaupun merupakan peristiwa biasa justru
menimbulkan akibat hukum tertentu, karena suatu kematian menurut hukum
merupakan peristiwa hukum.
Maksudnya kalau ada seseorang meninggal dunia, maka segala hak dan
kewajiban hukum yang dimiliki selama hidup akan ditinggalkan. Hak dan
kewajiban itu pada umumnya sesuatu yang tidak berwujud atau berwujud dalam
bentuk benda bergerak atau tidak bergerak atau benda tetap. Nasib kekayaan yang
berbentuk benda sebagai peninggalan seseorang saat meninggal dunia akan
menjadi harta warisan.
Membagi dan memperoleh bagian dari harta peninggalan seseorang karena
kematian itu ketentuannya diatur dalam hukum waris. Hukum waris adalah
ketentuan yang mengatur tentang peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan
2 Li Jinyuan, Tiens Business Manual , Tianjin Tianshi Biological Development Co,.Ltd.
seseorang yang meninggal dunia serta akibatnya bagi para ahli warisnya.3 Hukum
waris menurut konsepsi hukum perdata barat yang bersumber pada Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata merupakan bagian dari hukum harta kekayaan, oleh
karena itu hanyalah hak dan kewajiban yang berwujud harta kekayaan yang
merupakan warisan dan yang akan diwariskan.
Dilihat dari rumusan-rumusan ini menunjukan adanya unsur-unsur subyek
hukum dan obyek hukum dalam suatu pewarisan yang diatur dalam ketentuan
hukum. Timbulnya subyek hukum dan obyek hukum dalam pewarisan itu apabila
terjadi kematian sesuai dengan Pasal 830 Kitab Undang-Unadang Hukum Perdata :
”Pewarisan hanya berlangsung karena kematian”. Jadi harta peniggalan baru
terbuka kalau si peninggal warisan sudah meninggal dunia dan si ahli waris harus
masih hidup saat harta warisan terbuka. Dalam hubungan ini ada ketentuan khusus
seperti yang diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : ”Anak
yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah dilahirkan
bilamana kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu dilahirkan dianggap
ia tidak pernah ada”. Jelasnya, seorang anak yang baru lahir padahal ayahnya
meninggal sebelum ia dilahirkan, ia berhak mendapat warisan ayahnya itu. Hal ini
diatur dalam Pasal 836 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ”Dengan mengingat
akan ketentuan Pasal 2 kitab ini, supaya dapat betindak sebagai waris, seseorang
harus telah ada pada saat warisan jatuh meluang”.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
permasalahanya yaitu mengapa peringkat pewaris dalam bisnis multi level
marketing TIENS dapat diwariskan kepada ahli warisnya?
3 Effendi Perangin, 2003, Hukum Waris, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, hlm 3.
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini meliputi :
1. Tujuan obytektif
Untuk mengetahui mengapa peringkat pewaris dalam bisnis multi level
marketing TIENS merupakan harta warisan pewaris yang dapat diwariskan
kepada ahli warisnya?
2. Tujuan subyektif
Untuk memperoleh data dalam rangka menulis skripsi sebagai salah satu
persyaratan akademis guna memperoleh gelar sarjana Strata satu di bidang ilmu
Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam bidang hukum waris.
2. Manfaat Praktis
Bagi masyarakat umum diharapkan dapat dijadikan sebagai pilihan dalam
berbisnis untuk kesejahteraan di bidang ekonomi.
Skripsi ini dibagi dalam beberapa bab. Masing-masing bab dibagi beberapa
sub bab.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat dari penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN TENTANG PEWARISAN DAN MULTI LEVEL
MARKETING
Bab ini menjelaskan tentang pengertian pewarisan, sumber harta
kekayaan, subyek hukum pewarisan, sistem hukum waris,sebabsebab
terjadinya pewarisan, , hak dan kewajiban pewaris dan ahli
waris, golongan ahli waris, orang-orang yang tidak patut menjadi
ahli waris, sejarah tentang multi level marketing, pengertian
multimlevel marketing, konsep bisnis multi level marketing.
BAB III TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN TIENS
Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan TIENS
dan awal mula masuk Indonesia, Peringkat dan Standar Kenaikan
level, Keterangan Istilah, Syarat untuk menjadi Distributor TIENS,
Tanggung Jawab Sponsor, Tanggung Jawab Distributor
Kehormatan TIENS, Perjanjian menjadi distributor TIENS.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan bagaimana proses pergantian peringkat dalam
bisnis multi level marketing TIENS serta aspek hukum pergantian
peringkat dari pewaris kepada ahli waris tersebut menurut Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

Rabu, 21 Desember 2011

setapak jalan lurus !!


Setapak jalan lurus
Ini merupakan cerita nyata yang kutulis berdasarkan alur hidupku,yang mungkin bagi yang mendengar mendapat kesamaan cerita,bukan bermaksud di sengaja.apabila terdapat tokoh-tokoh yang dirugikan,itu sudah mendapat persetujuan dari yang bersangkutan.

***
Di hari itu,langit begitu cerah menaungi bumi ,burung-burung merpati yang berterbangan di atap rumah,angin sepoi-sepoi menerpa wajah,wangi rumput yang masih segar,matahari pagi tiba-tiba muncul dari balik bukit sasando,dan gemiricik air pancur membasahi tanaman di bawahnya.ternyata hari sudah pagi,terbangun aku dari tidurku,sebut saja aku satria,vian biasanya aku di panggil disana,seorang lelaki kecil,berambut agak ikal,berkulit sawo matang dan pada saat itu masih berusia 7 tahun lebih 3 bulan.dirumahku yang berada digang kecil,mungkin hanya cukup dilalui 2 motor grand yang pada masa itu masih trend trend nya.terlihat di depannya rumah berwarna cremm dengan pagar rumah yang mungkin setinggi rumahku sendiri bertuliskan nomor 34.kompleks graha permai,tondano,sulut.bremm…bremmm…terdengar suara mobil yang sedang di gas ayah berbunyi seperti mobil Mitsubishi tahun -99.itu merupakan mobil kedua yang dimiliki ayah setelah sebelummnya mobil pertamanya di serahkan ke PT.ardisson punya ayah untuk kepentingan membawa hasil sawit ke pengolahan minyak setengah jadi.
                hari mulai menghujam,saat itu menunjukkan pukul 06.21.”viannn,,,mandii,osen ni ko na ke,,sekolah ne”suara ibu lemah memanggilku untuk mandi bersiap berangkat ke sekolah.langsung ku hempakkan tubuhku dari spring bed kesayanganku,kubuka jendela kamarku dan langsung meraih handuk di perapian menuju kamar mandi.”la la la la la….”suaraku melantunkan sebuah lagu yang di polulerkan oleh tasya,anak gembala.usainya mandi,kuambil bajuku dan di rapihkan oleh ibuku karena hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah dasar Yk FRATER DON BOSCO.tiada perasaan gundah sebelum ku berangkat.ayah sudah bersiap menunggu di gerbang rumah untuk mengantarku ke sekolah.”dah ibu…vian berangkat kesekolah..”.elu ku sambil mencium tangan ibu.berlari kecil menuju mobil ayah dengan semangat yang besar.”yah,kalo vian nnti di sekolah,ayah temani vian ya,,soalnya vian ga ada teman”.bisikku pada ayah.”haha…anak ayah hrus berani,ayah beri nama kau satria bukan berarti menjadi anak yang penakut,ayah berharap suatu saat nanti,ayah mempunyai seorang anak yang berjiwa besar dan pemberani”.jawab ayah.tak lama kemudian terlihatlah sebuah gedung berlantai lima begitu megah berwarna putih kebiru-biruan seakan menyombongkan dirinya dengan tiang-tiang pencakar langitnya.akupun turun dari mobil ayah dan menuggu ayah melocked pintu mobil.aku langsung di gandeng ayah masuk kedalam sekolah dan tiba-tiba jantungku seakan berhenti,darah mengalir begitu deras di tubuhku,bulukudukku merinding dan terasa dingin.entah mengapa tiba-tiba rasa gundah itu dating.ku pegang erat-erat tangan ayah agar tidak lepas darinya.ku melihat ratusan murid yk fdb,disertai orang tuanya,sama seperti aku.”ayah,jangan pergi”.elu ku.ayah ku menjawab “nanti ayah mau pergi,vian kan sekolah,tidak boleh ikut ayah”.disana aku merasa ingin menangis,namun aku sadari akan mengecewakan ayah.ayah pun pergi meninggalkan ku sendirian dikoridor ruang perpustakaan.aku sendiri,tiada yang menemani,melihat kawan-kawan lain yang bermain seakan seperti saudara.begitu riang.mungkin hanya aku sendiri yang tak memiliki teman.humhh,,,tapi,waktu itu usiaku masih kecil,belum mengetahui apa-apa.tiba-tiba pundakku serasa ada yang menyentuh,langsung kepalaku menoleh ke belakang,terlihat oleh mataku seorang gadis kecil,tingginya setara denganku,bermata sipit,berkuit putih,mungkin keturunan chinensis.pada saat itu belum ada perasaan yang orang-orang sekarang sebut dengan cinta.namun perasaan senang karena ada seseorang yang menampingiku untuk menjadi seorang temanku,dialah resiccka jusmanitellya,seorang anak pengusaha rental mobil di kota tondano.haih,,dia mengajakku untuk bermain bersama kawannya yang kemudian di kenalkannya padaku,seorang anak lelaki yang keren dengan rambut pirangnya,namanya ditonia alferdo.kami bermain sambil menunggu pembagian kelas tiba.”teng…teng…tengg”lonceng sekolah berbunyi dari menara katedral.semua murid berkumpul di lapangan dari kelas 1 sd sampai 3 sma.begitu sunyi pada saat paus victory memberi pengarahan.waktunya pun tiba,saat pembagian kelas,,”…kelas 1 A2B,resiccka jusmanitelya,satria julier manpaki wannie,,,”yessss..,sorai-sorai aku dan resiccka ternyata sekelas,namun ditto ada di kelas 1 A1B.hari itu belajar boleh dikatakan belum begitu efektif.kami hanya mengisi hari itu dengan berkenalan dan bermain sampai waktu sekolah pun usai.namun,setiap pulang sekolah FDB,siswa di wajibkan untuk beibadat ke gereja,namun mungkin ada 1 sampai 4 orang yang beragama islam dan di persilahkan untuk duluan pulang.(bersambung)
                teng…teng…teng,,,lonceng katedral pun seakan memecah kesunyian siang di sekolah yang menandakan bahwa sekolah usai.aku pun langsung berlari menunggu di halte depan sekolah dengan penuh harapan kedatangan ayah menjemputku.sudah lama aku menunggu sampai-sampai aku masih punya waktu untuk bermain dengan kawan yang sama-sama menunggu ayahnya.”tit…tit” terdengar suara klakson mobil,aku berharap itu adalah bunyi klakson mobil ayah,namun setelah bertoleh ke belakang,kawanku mendadahi ku untuk duluan pulang bersama ayahnya.tinggal aku sendiri yang berada di sekolah saat itu.mungkin sudah hampir 1 jam aku menunggu.aku hamper menangis,seolah-olah aku sendiri yang tidak mempunyai ayah di dunia ini.tak lama kemudian aku berpikir seperti itu,sampailah mobil ayah dengan cepatnya dan mengerem mendadak.terlihat sosok lelaki dengan keringat yang bercucuran,baju basah dan memang terlihat seperti kepayahan.namun,ayah tidak menampakkan itu semua,ia selalu gembira walaupun aku menyadari bahwa ayah sebenarnya begitu kepayahan dengan pekerjaannya.padahal aku telah berpikiran yang tidak-tidak pada ayah.waktu itu aku begitu menyesal dan langsung memeluk ayah untuk dan mengatakan “aku sayang ayah”. 
                Mobil langsung bertolak kearah graha permai,no 34 dan memarkirkan mobilnya dengan rapihnya.tok…tokkk…. .aku mengetuk pintu rumah dengan bengisnya.huamhhh…terbangun ku sejenak dan meilihat waktu menunjukkan pukul 18.12.tak  sadar kubaringkan kembali tubuhku ke tempat tidurku dengan santainya.sejenak aku terbangun kembali bahwa semua yang ku alami tadi adalah mimpi.namun anehnya,mengapa mimpi itu rasanya pernah ku alami ?.oh em ge…..ternyata aku tadi mimpi???tak kusadari kalau ini semua hanayalah mimpi.”aan….!”bgitu aku dipanggil oleh nenekku di daerah dimana ku berdomisili sekaang,di kota manna tepatnya,kelurahan pasar baru bertepatan di jalan bachmada rustam griya blok A1 no.1.tidak ku hiraukan panggilan nenek yang mengauk-ngauk seperti suara gemuruh di langit.terbawah bumi,seakan memecah kemurnian hari.opss….tapi,walaupun begitu,nenek ya nenekku,seorang wanita paruh baya yang masih cantik jelita,bidadari pun kalah tak terkalahan oleh kecantikan nenekku sendiri.haha….memang,teman-teman ku sering menyindirku,aku lebailah,tampang pas-pasan lah,gapteklah,bodoh amat,,,emang mereka mikirin aku,yahh…anggap sja klau mereka memuji ku.aku selalu mengaggap semua ocehan tersebut sebagai pelipur lara semata.
                ‘sudah terlalu lama aku bercerita,cerita akan aku lanjutkan,tapi mengapa setiap ku ingin bercerita tiada yang mengerti aku?’
                “Allahhuakbar allahhuakbar……”adzan magrib telah berkumandang dengan merdunya membangunkan semua umat islam menggerakkan hati untuk melaksanakan ibadah wajib rutinitas.kebetulan saat itu di rumah hanya ada nenek dan aku.ternyata nenek yang memekakkan telingaku tadi ingin membangunkan ku melaksanakan sholat maghrib.ya allah,alangkah laknat diriku ini,telah menghirukan perintah nenek yang begitu mulia.langsung tergerah hatiku,mengambil air wudhu dan langsung sembah yang.

Senin, 19 Desember 2011

(LOMBA KTI BULAN NOVEMBER 2010 SAINS BAHASA INDONESIA)MEMANFAATKAN MINYAK GORENG BEKAS UNTUK DIJADIKAN BAHAN BAKU SABUN


KARYA TULIS ILMIAH REMAJA
SUB BIDANG BAHASA INDONESIA
Karya Ilmiah    :
“MEMANFAATKAN MINYAK GORENG BEKAS UNTUK DIJADIKAN BAHAN BAKU SABUN”
Disusun Oleh   :
NAMA                        : SATRIA JULIER MANPAKI
KELAS           : XI IPA 2 ( XI SCIENCE 2B)




KARYA TULIS ILMIAH REMAJA
SUB BIDANG BAHASA INDONESIA
Karya ilmiah    :
“MEMANFAATKAN MINYAK GORENG BEKAS UNTUK DIJADIKAN BAHAN BAKU SABUN”
Disusun oleh    :
NAMA            : SATRIA JULIER MANPAKI
KELAS           : XI IPA 2 ( XI SCIENCE 2B)





HALAMAN PENGESAHAN




Karya Ilmiah       :

“Memanfaatkan Minyak Goreng Bekas Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun”

Disusun Oleh :

Satria julier manpaki

Telah disahkan pada

Hari : selasa
Tanggal : 5 april,2011





Kepala Sekolah,




MUSTAFA LUFTI ,S.Pd,M.Pd
NIP.19660212 198901 1 002
Guru Pembimbing,




SARDEWI   ILIANTI, S.Pd
NIP.19750327 200502 2 001


                                                                                                 
                                                                                   
                                                                
                                                                                              
KATA PENGANTAR
Pertama tama kami ingin mengucapkan puji syukur ke hadapan Tuhan yangMaha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan kepada kami sehinggakarya tulis ini dapat terselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasihkepada seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan karyatulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta padakarya tulis ini.Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasandalam berbagai hal, oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengansempurna begitu juga dengan karya tulis ini.  Kami tidak dapat mendeskripsikansemua  hal  dengan  sempurna  dalam  karya  tulis  ini.
 Kami  melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami jugamemiliki keterbatasan kemampuan.Pada  penulisan  ini  dan  karya-karya  kami  selanjutnya,  kami  bersediamenerima kritik dan saran. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa yangakan dating. Semoga karya tulis kami berikutnya dan karya tulis lain dapatdiselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Harapan kami dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi dampak negatif limbah yang dihasilkan oleh jutaan rumah tangga setiap harinya denganmendaur ulang kembali menjadi sesuatu yang berguna.



Kesehatan masyarakat dankebersihan  lingkungan  akan  lebih  terjaga  sehingga  kita  bisa  membangunmasyarakat yang sehat dan bebas dari berbagai macam penyakit
Manna,5 april 2011

Satria julier manpaki




















DAFTAR ISI

Halaman pengesahan……………………………………………………………….       i
Kata pengantar……………………………………………………………………..        ii
Daftar isi……………………………………………………………………………       iii
Motto……………………………………………………………………………….       iv
Halaman persembahan……………………………………………………………...       v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………       1
      1.1. Latar belakang masalah……………………………………………………        1
      1.2. Rumusan masalah………………………………………………………….       9
      1.3. Tujuan masalah……………………………………………………………        9
      1.4. Metode penelitian………………………………………………………….       9
      1.5. Manfaat penelitian………………………………………………………....       10
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..       11
      2.1. Minyak dan lemak……………………………………………….………...       12
      2.2. Sabun…………………………………….………………………………..        14
      2.3. Titanium hidroksida………….……………………………………………        15
      2.4. EDTA……….……………………………………………………………..       16
      2.5. Bilangan penyabunan……………………..……………………………….        17
BAB III METODE PENELITIAN PERCOBAAN……………………………….      18
      3.1. Jenis percobaan……….………………………………..…………………..       18
      3.2. Persiapan eksperimen…..………………………………………………….        18
      3.3. Eksperimen…….…………………………………………………………..       19
          3.3.1. Alat dan bahan…………………………………………………...       19
                  3.3.2. Langkah percobaan…………………………….…………………      20
                  3.3.3. Hasil percobaan………………………………………………….        21
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………….      22
      4.1. Definisi sabun………………………………………………………………      22
      4.2. Sejarah pembuatan sabun…………………………………………………..       23
      4.3. Bagaimana sabun di buat…………………………………………………..       27
      4.4. Tujuan pengolahan limbah minyak jelantah……………………………….        32
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………      33
      5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………      33
      5.2. Saran……………………………………………………………………….       33
Daftar pustaka………………………………………………………………………      34
Lampiran …………………………………………………………………………...       35




MOTTO
Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.

Berjuang dan teruslah berusaha dengan keras demi mencapai apapun yang engkau ingini dan jangan pernah takut untuk bermimpi, yakinlah Allah akan mengabulkan mimpi baikmu.




HALAMAN PERSEMBAHAN
Assaslammualaikum warahmatullahiwabartakatuh.
           
Saya,satria julier manpaki selaku penulis karya tulis ilmiah ini mengucapkan banyak terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya ini.oleh kartena itu,saya ingin mempersembahkan karya ini kepada :
Ø  Allah swt.yang telah mendengarkan seluruh do’a-do’a ku dalam penyelesainnya,tanpanya,saya tak sanggup untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Ø  Orang tua ku,(junaidi dan eri afrida ) beserta adiku-adikku (laras pratiwie dan marcellio abelio swarezz) karena berkat merekalah saqya termotivasi dalam penyelesaiinya.
Ø  Kepada saudara-saudaraku ( insane arian danu sufajar,dominicue estiofano cuirls,dan resintha alfernhtia ) karena mereka yang selalu berada di sasmpingku saat pengerjaannya.
Ø  Kepada guru pembimbingku (sardewi ilianti ,S.Pd) karena belialuah yang menfdorongku dan memberikan tugas ini dengan penuh perhatian dan kasih sayang)
Ø  Kepada seluruhg guru-guru SMAN 1 BENGKULU SELATAN beserta staf tata usaha yang saya banggakan.
Ø  Teman-teman beserta adik-adik kelas yang mendukungku selama ini.

Hanya itu persembahan dari saya,demikanlah,terima kasih.

Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Hasil penelitian dan uji laboratorium, pada minyak goreng bekas initernyata menunjukkan bahwa minyak  goreng  bekas mengandung “senyawa benzena pemicu kanker” (yang populer dengan istilah karsinogen) yang sangattinggi. Senyawa benzena ini dapat menimbulkan dampak yang sedemikian fataldan sangat mengerikan sekali bagi masyarakat yang mengkonsumsinya. Dampak yang ditimbulkan antara lain dapat memicu penyakit kanker serta berpotensimenyebabkan penyakit-penyakit berat yang lain.Pada masyarakat golongan menengah keatas yang mengkonsumsi minyak goreng kemasan mungkin tidak menjadi masalah, akan tetapi untuk golonganmenengah kebawah yang nota bene memang mengkonsumsi minyak goreng curahmenjadi hal yang sangat merisaukan.Sepintas dari penampilan antara minyak goreng bekas dengan minyak goreng curah yang asli hampir tidak bisa dibedakan. Ditinjau dari sisi warna,aroma dan tingkat kejernihannya sulit dibedakan, anda akan dapat membedakansetelah minyak goreng tersebut digunakan.Umumnya minyak goreng curah (asli) akan terjadi perubahan warna yangdrastis (coklat tua) setelah 2-3 kali digunakan, namun pada minyak goreng bekasperubahan warna drastis akan terjadi hanya dalam satu kali penggunaan. Hasilnyaakan lebih jelas lagi bila dilakukan melalui uji lab dan dapat dilihat banyak sekaliperbedaan terutama dari kandungan racun dan bahan-bahan kimia yang berbahayabagi kesehatan tubuh, dari minyak goreng curah asli dengan minyak gorengbekas.
Minyak goreng bekas atau yang biasa kita sebut juga minyak jelantah,merupakan suatu penjemuan minyak goreng yang telah di prosesi berulang uolang-ulang kali yang menimbulkan suatru zat benzoate yang begitu bertbahaya bagi tubuh makhluk hidup.senyawa  ini memicu berkembangnya suatu zat karsigoanetik didalam larutan adheid tersebut,sehingga menimbulkasn warna yang kecokjlat-kehitam hitaman.apabila suatu zat tersebut merasauk pada sel tubuh manusia,maka akan mereplikasi dengan luar biasa cepat.
Konsumen selama ini hanya mengenal bahaya formalin yang sempat dicampur ke dalam bahan makanan sebagai pengawet. Namun jarang diketahui minyak jelantah, yang tak kalah bahayanya dengan formalin karena sama-sama menyebabkan kanker pada manusia. Minyak goreng bekas yang sudah dipakai 3-4 kali ini (jelantah) belakangan ini cenderung dipakai menggoreng makanan seperti kerupuk atau ayam sari laut karena harganya lebih murah ketimbang minyak goreng biasa.
Bukti yang sekarang dapat di literasi adalah sebagaimana maraknya penggunaan minyak jelantah,terutama di provinsi bali.Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia cabang Bali, Drs. Made Sukada, mengatakan hal itu Jumat (12/5) lalu di Denpasar. ''Masyarakat selama ini tak menyadari bahaya minyak jelantah. Biasanya gejala setelah makan, kerongkongan gatal atau serak-serak. Lama-kelamaan kalau dibiarkan akan menjadi kanker,'' kata Sukada yang beberapa waktu lalu terpilih sebagai Ketua PKP Indonesia cabang Bali.
Sesuai hasil penelitian, minyak jelantah mengandung gugusan benzena yang bisa menyebabkan munculnya kanker. Senyawa ini mengandung dioksin yang masuk melalui sel-sel tubuh. ''Pedagang sari laut atau kerupuk goreng kalau ketahuan memakai menyak jelantah, pasti izinnya dicabut,'' katanya. Persoalannya, pengawasan oleh lembaga terkait atas penggunaan minyak jelantah di lapangan sangat lemah sehingga konsumen tak mendapatkan perlindungan semestinya. ''Jangankan pengawasan, sosialisasi mengenai pemanfaatan minyak jelantah masih sangat kurang,'' tegasnya.
Sebenarnya minyak goreng bekas ini sudah tak layak dipakai untuk menggoreng jika sudah 3-4 kali digunakan. Namun lantaran harganya murah, para pedagang menggunakan lagi untuk menggoreng makan camilan seperti kerupuk. Minyak jelantah cukup mudah dikenali karena warnanya lebih hitam dibandingkan minyak goreng yang baru dipakai 1-2 kali.
Meski belum ada angka pasti, dia menduga di Bali sangat banyak dihasilkan minyak jelantah terutama dari hotel-hotel atau makanan siap saji. Sebagai gambaran, restoran siap saji seperti KFC atau MC di Bali berdrum-drum menghasilkan minyak jelantah. Namun, tak banyak yang mengamati ke mana penyalurannya. Kemungkinan besar minyak jelantah ini dijual kepada pedagang lain yang memerlukan. Alasannya saderhana ketimbang dibuang dan membahayakan lingkungan, lebih baik dijual kendati harganya murah.
Sebaiknya lembaga konsumen atau dinas terkait perlu mewaspadai pendistribusiannya karena bisa membahayakan konsumen. Minyak jelantah, menurutnya, harus didaur ulang menjadi biodisel. Sebab kalau dibuang begitu saja ke lingkungan juga membahayakan. Saat ini daur ulang minyak tersebut mulai dilakukan koperasi langit biru di Jalan Tulip. ''Kami juga bekerja sama dengan Unud mengembangkan jarak untuk menghasilkan biodisel sebagai bahan bakar pengganti BBM,'' kata mantan Damdim Timor Tengah Utara ini.
            Kita dapat menggunakan minyak goreng yang kita pakai, tetapi maksimal hanya 3 kali pemakaian. Minyak jelantah yang masih bisa digunakan adalah minyak jelantah yang masih jernih atau bening, berwarna kuning muda, dengan aroma masih segar khas minyak goreng. Minyak jelantah yang berwarna kental atau pekat dan aroma tengik sudah tidak layak digunakan sebagai miyak goreng. Minyak jelantah berwarna pekat sudah mengalami proses degradasi dan oksidasi yang menjadikan minyak tersebut bersifat toksik (beracun bagi tubuh manusia).
Jika minyak jelantah sudah tidak bisa digunakan karena sudah berwarna pekat, lalu apa yang masih bisa kita lakukan agar minyak jelantah masih bisa dimanfaatkan. Sebagian dari kita mungkin merasa sayang untuk membuangnya begitu saja. Berdasarkan pandangan dari Safriadi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk kompor yang ramah lingkungan, karena termasuk dalam kelompok sumber energi nabati. Limbah minyak goreng berpotensi menjadi alternatif bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan mampu menurunkan 100% emisi gas buangan sulfur dan CO2 serta CO sampai 50%. Di kalangan orang tua jaman dulu pun, ada sebagian orang yang menggunakan lampu dengan minyak jelantah ini serta juga dalam pemb ahasan karya ilmiah saya ini yang membahas “penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku sabun “.
Sebagai bukti,Coba kita lihat tukang gorengan di sepanjang jalan. Warna minyaknya yang mendidih selalu berwarna hitam pekat. Semakin pekat warnanya konon akan semakin gurih rasa gorengannya. Ya, itulah minyak jelantah yang sudah digunakan berulang kali. Demi alasan penghematan, minyak jelantah digunakan terus-menerus. Alhasil, kesehatan tubuh yang memakan gorengan lah yang menjadi korbannya. Jika Anda menyukai gorengan, waspadalah terhadap gorengan berwarna gelap dan bertekstur lebih keras dari biasanya karena mungkin minyak yang digunakan adalah minyak jelantah.
Tidak jauh dari perilaku itu, kita pun kadang merasa sayang membuang minyak jelantah dari dapur kita. Minyak jelantah masih saja kita gunakan meski kita tahu bahwa minyak itu sudah tidak layak dipakai.
Padahal kita tahu, minyak jelantah telah mengalami perubahan struktur kimiawinya akibat proses penggorengan. Minyak jelantah mengandung asam lemak jenuh yang tinggi yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan kolesterol baik (HDL) semakin berkurang sementara kolesterol buruk (LDL) semakin meningkat. Hal ini dapat memicu berbagai penyakit seperti hipertensi, penyumbatan peredaran darah, penyakit jantung, dan stroke. Bahkan lebih dari itu, minyak jelantah dapat menyababkan kanker colon pada usus besar.
Minyak jelantah pun dapat merusak nutrisi baik yang dikandung makanan. Contohnya ikan salmon yang mengandung Omega-3, nutrisi yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dalam darah, akan hilang khasiatnya jika digoreng dengan minyak jelantah karena komposisi ikatan rangkapnya menjadi rusak.
            Adapun bahaya-bahaya akibat dari pengkonsumsi minyak jelantah,yaitu :
*      Kolesterol tinggi
*      Stroke
*      Penyakit jantung
*      Hipertensi
*      Arteriosklerosis
*      Penyembatan saluran darah
*      Obesitas
*      Overfat
*       Lambannya fungsinal gerak system tubuh,terutama system gerak.
Minyak jelantah (bahasa Inggris: waste cooking oil) adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, dapat di gunakan kembali untuk keperluaran kuliner  akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Minyak jelantah kalau dipakai berkali-kali akan meningkatkan asam lemak bebas, dan hal ini akan mengakibatkan ketengikan. Selain itu, yang lebih berbahaya adalah pemakaian minyak jelantah yang berulang-ulang akan meningkatkan gugus radikal peroksida yang mengikat oksigen, sehingga mengakibatkan oksidasi terhadap jaringan sel tubuh manusia. Dan kalau hal ini terus berlanjut, niscaya akan mengakibatkan kanker. Jadi penggunaan minyak jelantah yang berulang-ulang itu tidak thoyyib dari sisi agama. Maka tentu harus dihindarkan. Demikian peringatan yang diberikan   dalam penjelasan tentang efek negatif penggunaan minyak jelantah yang berulang-kali.
Dijelaskan pula, yang dimaksud dengan minyak jelantah dan menghindarkan penggunaannya yang berulang-ulang adalah minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng bahan makanan, dalam satu proses penggorengan bahan makanan gorengan, lalu disimpan beberapa waktu. Dilakukan dalam skala rumah-tangga maupun dalam usaha restoran, rumah makan, hotel, industri pengolahan pangan, dll. Minyak yang digunakan pun bermacam-macam, ada yang terbuat dari kelapa, kelapa sawit, jagung, dll. Namun pada hakikatnya sebagian besar minyak goreng terbuat dari tumbuhan atau bahan nabati, dan yang paling banyak digunakan adalah minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit. Minyak goreng yang sudah dipakai itulah yang disebut minyak jelantah.
Pemakaian minyak jelantah sampai tiga kali, masih dapat ditoleransi dan dianggap baik, atau tidak membahayakan bagi kesehatan manusia. Tapi jika lebih dari tiga kali, apalagi kalau warnanya sudah berubah menjadi kehitam-hitaman, maka itu sebagai indikasi tidak baik dan harus dihindarkan.
Secara kimia, minyak jelantah sangat berbeda dengan minyak sawit yang belum digunakan untuk menggoreng. Pada minyak sawit terdapat sekitar 45,5 persen asam lemak jenuh yang didominasi oleh asam lemak palmitat dan sekitar 54,1 persen asam lemak tak jenuh yang didominasi oleh asam lemak oleat. Sedangkan pada minyak jelantah, angka asam lemak jenuh jauh lebih tinggi dari pada angka asam lemak tidak jenuhnya. Asam lemak jenuh sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematian, seperti penyakit jantung dan stroke.
Pada proses penggorengan pertama, minyak memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi. Kadar asam lemak tidak jenuhnya akan semakin menurun dengan semakin seringnya minyak dipakai secara berulang, sedangkan kadar asam lemak jenuhnya meningkat. Minyak goreng yang digunakan lebih dari empat kali akan mengalami proses oksidasi. Proses oksidasi tersebut akan membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang terjadinya kanker kolon. Selain itu, penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan diare.
Sebagai media transfer panas, saat proses penggorengan berlangsung, dengan pemanasan yang tinggi (3000C -3500C), minyak goreng akan teradsorbsi pada makanan masuk mengisi ruang-ruang kosong pada makanan sehingga hasil penggorengan mengandung 5-40% minyak. Dengan demikian mau tidak mau minyak goreng ikut terkonsumsi dan masuk ke dalam tubuh. Hal ini tidak menjadi masalah selama minyak yang digunakan untuk menggoreng tidak rusak. Akan tetapi masyarakat kebanyakan tidak mengetahui hal tersebut dan terus menggunakan minyak goreng itu berkali-kali, hingga menjadi rusak. Sehingga minyak goreng yang digunakan dan dikonsumsi pun sudah tidak sehat lagi. Penyebabnya sangat bervariasi di antaranya adalah faktor ekonomi, rasa sayang dan merasa rugi jika minyak goreng itu tidak digunakan karena harus dibuang, dan diganti dengan yang baru. Walaupun minyak tersebut jelas sudah rusak dan tidak layak konsumsi dari sisi kesehatan.
Kerusakan minyak goreng terjadi atau berlangsung selama proses penggorengan, dan itu mengakibatkan penurunan nilai gizi terhadap makanan yang digoreng. Minyak goreng yang rusak akan menyebabkan tekstur, penampilan, cita rasa dan bau yang kurang enak pada makanan. Dengan pemanasan minyak yang tinggi dan berulang-ulang, juga dapat terbentuk akrolein, di mana akrolein adalah sejenis aldehida yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan, membuat batuk konsumen dan yang tak kalah bahaya adalah dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya hati dan ginjal.
            Selain itu minyak goreng yang rusak bila dikonsumsi akan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti pengendapan lemak dalam pembuluh darah (Artherosclerosis) dan penurunan nilai cerna lemak. Berdasarkan penelitian juga disebutkan bahwa kemungkinan adanya senyawa karsinogenik dalam minyak yang dipanaskan, terbukti dengan adanya bahan pangan berlemak teroksidasi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker hati. Terbentuknya akrolein saat penggorengan juga sangat berbahaya karena akrolein yang terbentuk itu sendiri bersifat racun dan menimbulkan rasa gatal pada tenggorokkan.
Minyak goreng bekas atau minyak jelantah yang dipergunakan berulang-ulang juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Walaupun minyak jelantah yang didapat sudah disaring beberapa kali hingga hilang penampilan warna gelapnya, namun proses penyaringan itu tidak dapat menghilangkan kemungkinan timbulnya zat asam lemak trans yang terjadi setelah minyak goreng dipanaskan dengan suhu tinggi berulang kali. Zat ini akan mempengaruhi metabolisme profil lipid darah yakni HDL kolesterol, LDL kolesterol dan total kolesterol. Memang, dampaknya tidak langsung terjadi begitu saja. Tapi biasanya dari proses penumpukan atau akumulasi karena penggunaan yang terus-menerus, lalu terjadi efek berupa penyumbatan pembuluh darah yang kemudian disebut sebagai penyakit jantung koroner.
Dengan resiko bahaya yang sedemikian itu, maka sekali lagi kita diingatkan bahwa penggunaan minyak jelantah yang berulang-kali harus dihindarkan. Hal ini sangat penting untuk mencegah efek negatif yang dapat timbul dari penggunaan minyak jelantah yang demikian itu. Dalam kaidah agama dijelaskan, walaupun halal, namun kalau menimbulkan mudharat, tentu tidak baik dan harus dihindarkan. Apalagi kalau jelas membahayakan kesehatan, maka jadi terlarang dan harus ditinggalkan.
1.2  Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
*      “Apakah minyak goreng bekasdapat digunakan sebagai bahan baku sabun?”
*      “mengapa minyak goring bekas dapat di jadikan sebagai bahan baku sabun”?
*      “apa keuntungan dengan menjadikan minyak goring bekas sebagai bahan baku sabun”?
*      “bagaimanakah sejarah asal-usul ide pengelolaan sabun dari minyak jelantah”?

1.3 Tujuan Penelitian
*      Mengolah kembali atau mendaur ulang limbah minyak goreng bekas sehingga bisadimanfaatkan kembali
*      2.Menggunakan limbah minyak goreng bekas sebagai bahan baku pembuatan sabun

1.4 Metode Penelitian
Kami melakukan eksperimen untuk mencari tahu tentang pengolahanlimbah minyak goreng bekas menjadi sabun yang berkualitas.metode yang digunakan adalah :
*      Angket
*      Observasi

1.5 Manfaat
*   Menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan.
*      Mendapatkan tambahan penghasilan. Hasil pengolahan limbah tersebut pada akhirnyadapat djual untuk mendapatkan keuntungan.
*      Menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengolah kembali limbah rumah tangga yangtelah mereka hasilkan.
*      Mampu menjaga kesehatan dan kebersihan dalam masyarakat






BAB II
LANDASAN TEORI
Sabun mandi merupakan garam logam alkali (biasanya disebut garamnatrium) dari asam lemak. Sabun yang telah berkembang sejak zaman Mesir kunoberfungsi  sebagai  alat  pembersih.  Keberadaan  sabun yang hanya  berfungsisebagai alat pembersih dirasa kurang, mengingat pemasaran dan permintaanmasyarakat akan nilai lebih dari sabun mandi.Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika dikembangkan lagi sabun mandiyang mempunyai nilai lebih, seperti pelembut kulit, antioksidan, mencegah gatal-gatal dan pemutih dengan penampilan (bentuk, aroma, warna) yang menarik.Perkembangan tersebut disesuaikan dengan perkembangan zat-zat aditif yangtelah ada. Selain itu, perlu ditambahkan zat pengisi (filter) untuk menekan biayasupaya lebih murah.Adanya perbedaan komposisi pada lemak dan minyak menyebabkan sifatfisik berbeda dan hasil lemak serta sabun berbeda pula. Untuk itu, perlu upayamencoba pembuatan sabun dengan penambahan zat aditif berupa TiO2 dan EDTAdengan bahan dasar minyak kemasan, dibandingkan dengan campuran minyak kelapa dan minyak goreng gurah tanpa kemasan dengan prosedur yang berbeda.





2.1 Minyak dan lemak 
Pada dasarnya, lemak dan minyak dihasilkan oleh alam yang bersumber dari hewan dan tanaman. Sedangkan berdasarkan pada sumbernya, minyak danlemak dapat diklasifikasikan atas hewan dan tumbuhan. Perbedaan mendasar daripada lemak hewani dan lemak nabati adalah: 1) lemak hewani mengandungkolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol, 2) kadar lemak jenuhdalam lemak hewani lebih kecil daripada lemak nabati, dan 3) lemak hewanimempunyai bilangan Reicher-Meiss lebih besar dan bilangan Polenshe lebih kecildibanding dengan minyak nabati (Ketaren, 1986).Ada beberapa sifat fisik dari minyak dan lemak yang dapat dilihat dariminyak dan lemak, antara lain: warna, bau amis, odor dan flavor, kelarutan, titik cair dan polymerism, titik didih, splitting point, titik lunak, shot melting point,berat jenis, indeks bias dan kekeruhan.Zat warna dibedakan menjadi dua, yaitu warna alamiah dan warna akibatoksidasi dan degradasi komponen kimia yang terdapat dalam minyak. Zat warnaalamiah terdapat secara alamiah dalam bahan yang mengandung minyak dan ikutterekstraksi bersama minyak bersama dalam proses ekstraksi. Zat warna tersebutantara lain alfa dan beta karoten, xanthofil dan anthosianin. Zat warna inimenyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dankemerah-merahan.Sedangkan, warna akibat oksidasi dan degradasi komponen kimia yangterdapat pada minyak antara lain: warna gelap disebabkan oleh oksidasi terhadaptokoferol (vitamin E). Warna coklat terdapat pada minyak atau minyak yangberasal dari bahan busuk atau memar.Bau amis pada minyak atau lemak disebabkan oleh interaksi trimetil aminoksida dengan ikatan rangkap dari minyak tak jenuh. Mekanisme pembentukantrimetri amin dari lesistin bersumber dari pemecahan ikatan C-N dari cholindalam molekul lesitin. Ikatan C-N ini dapat diuraikan oleh zat pengoksidasiseperti gugus peroksida dalam lemak, sehingga menghasilkan trimetil-amin.Odor dan flavor dalam minyak, selain terdapat secara alami juga terjadikarena pembentukan asam-asam lemak berantai pendek sebagai hasil penguraianpada kerusakan minyak atau lemak. Akan tetapi, odor atau flavor pada umumnyadisebabkan oleh komponen bukan minyak. Sebagai contoh, bau khas dari minyak kelapa sawait disebabkan karena beta-ionone, sedangkan bau khas dari minyak kelapa disebabkan oleh nonyl methylketon (Ketaren, 1986).Adapun sifat kimia dari lemak dan minyak antara lain: hidrolisa, oksidasi,hidrogenasi, esterifikasi, dan pembentukan keton. Hidrolisa minyak atau lemak akan  asam-asam  lemak  bebes  dan  gliserol.  Reaksi  hidrolisa  yang  dapatmenyebabkan kerusakan pada minyak atau lemak karena terdapatnya air dalamminyak tersebut. Reaksi ini akan menyebabkan flavor dan bau tengik pada minyak tersebut (Ketaren, 1986).Pengujian minyak atau lemak berdasarkan pada penelitian dan penetapanbagian tertentu dari komponen kimia lemak dan minyak. Metode tersebut antaralain: total minyak atau lemak, bilangan penyabun, bilangan Iod, dan bilangan asam.







2.2 Sabun mandi
Saat ini, telah ditemukan berbagai macam jenis dari daun-daun, akar,kacang-kacangan atau biji-bijian yang bisa digunakan untuk membentuk sabunyang mudah larut dan membawa kotoran dari pakaian. Untuk sekarang, kitamemakai  dasar  material  yang  disebut  sebagai  saponin  yang  mengandungpentasiklis triterpena asam karboksilat, seperti asam oleonat atau asam ursolat, zatkimia berkombinasi dengan molekul gula. Asam ini juga terlihat dalam keadaantanpa kombinasi. Saponin lebih dikenal sebagai “sabun”.Sabun mandi merupakan garam logam alkali (Na) dengan asam lemak danminyak dari bahan alam yang disebut trigliserida. Lemak dan minyak mempunyaidua jenis ikatan, yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak jenuh dengan atom karbon 8-12yang diberikatan ester dengan gliserin. Secara umum, reaksi antara kaustik dengangliserol menghasilkan gliserol dan sabun yang disebut dengan saponifikasi.
Setiap minyak dan lemak mengandung asam-asam lemak yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menyebabkan sabun yang terbentuk mempunyai sifatyang berbeda. Minyak dengan kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatantak jenuh akan menghasilkan sabun cair. Sedangkan rantai panjang dan jenuhmengahasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar.Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak ataulemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifathidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampumengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, padalarutan,  surfaktan  akan  menggerombol  membentuk  misel  setelah  melewatikonsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger,1982).Dalam Encyclopedia of Chemical Tehnology, Kirk-Othmer menyebutkanbahwa minyak kelapa mengandung: caprylic (7%), capric (6%), lauric (50%),myristic (18%), palmitic (8,5%), stearic (3%), oleic (6%), linoleic (1%), linolenic(0,5%).Untuk kualitas sabun, salah satunya ditentukan oleh pengotor yang terdapatpada lemak atau minyak yang dipakai. Pengotor itu antara lain berupa hasilsamping hidrilis minyak atau lemak, protein, partikulat, vitamin, pigmen, senyawafosfat dan sterol. Selain itu, hasil degradasi minyak selama penyimpanan akanmempengaruhi bau dan warna sabun. Salah satu kelemahan sabun adalah pada air keras sabun akan mengendap sebagai lard. Air keras adalah air yang mengandungion dari Mg, Ca dan Fe.Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan menambahkan ion fosfat ataukarbonat sehingga ion-ion ini akan mengikat Ca dan Mg pembentuk garam. Untuk memperoleh sabun yang berfungsi khusus, perlu ditambahkan zat aditif, antaralain: asam lemak bebas, gliserol, pewarna, aroma, pengkelat dan antioksidan,penghalus, serta aditif kulit (skin aditif).
2.3 Titanium dioksida (TiO2)

Titanium dioksida (TiO2) ditambahkan ke dalam sabun berfungsi sebagaipemutih sabun dan kulit. TiO2 ada dalam tiga bentuk kristal: anatase, brookite,dan rutile. Biasanya diperoleh secara sintetik. Rutile adalah bentuk yang stabilterhadap perubahan suhu apabila diperoleh secara luas sebagai monokristal yangtransparan. Titanium dioksida digunakan dalam elektrolit, plastik dan industrikeramik karena sifat listriknya. Selain itu, ia sangat stabil terhadap perubahansuhu dan resisten terhadap serangan kimia. Ia tereduksi sebagian oleh hydrogendan karbon monoksida. Pada 20000 dan vakum, ia tereduksi oleh karbonmembentuk titanium karbida. Jika ada agen pereduksi, ia akan terklorinasi.Titanium  oksida  murni  dipreparasi  dari  titanium  tetraklorida  yangdimurnikan dengan destilasi ulang. Kegunaan titanium dioksida antara lain dalam vitreus enamel, industri elektronik, katalis dan pigmen zat warna. TiO2 adalah zatwarna putih yang dominan di usaha karena mempunyai sifat: indek refraksi tinggi,tidak menyerap sinar tampak, mudah diproduksi sesuai keinginan, stabilitas tinggidan non toksik.

2.4 EDTA
EDTA ditambahkan dalam sabun untuk membentuk kompleks (pengkelat)ion besi yang mengkatalis proses degradasi oksidatif. Degradasi oksidatif akanmemutuskan ikatan rangkap pada asam lemak membentuk rantai lebih pendek,aldehid dan keton yang berbau tidak enak.EDTA adalah reagen yang bagus, selain membentuk kelat dengan semuakation, kelat ini juga cukup stabil untuk metode titrimetil. Untuk titrasi ini, Reilleydan Barnard menemukan 200 senyawa organik sebagai logam dalam titrasiberwarna dengan ion logam yang range konsentrasi pM. Kompleksnya jugaberwarna intensif dan dapat dilihat mata pada konsentrasi 10-6 – 10-7 M.





2.5 Bilangan Penyabunan

Bilangan penyabunan adalah jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alcohol, maka KOHakan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satumolekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengantitrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.














BAB III
METODE PENELITIAN PERCOBAAN
3.1 Jenis Percobaan
Jenis  percobaan  yang  akan  kami  lakukan  adalah  dengan  melakukanpercobaan  langsung  terhadap  limbah  minyak  goreng.  Yakni  dengan  caramengumpulkan berbagai macam data yang diperlukan dan berbagai metode yangbisa digunakan untuk mengubah minyak goreng bekas menjadi sebuah sabunmandi yang berkualitas.
3.2 Persiapan Eksperimen
Percobaan dimulai dengan mengumpulkan minyak goreng bekas sesuaidengan  takaran  dan  menyiapkan  bahan  bahan  yang  diperlukan.  Untuk memperoleh hasil yang baik minyak goreng bekas harus dijernihkan terlebihdahulu dengan arang kayu.  Ambil arang kayu lalu tumbuk sampai halus.Masukkan gerusan arang kayu itu pada minyak jelantah.  Ukuran pemakaian, 2kepal arang kayu untuk satu kilogram minyak jelantah.  Aduk sampai rata ,tunggu sampai 5 menit lalu saring dengan kain bersih.  Cara ini menjadi alternatif terakhir bila memang ingin menghemat biaya. Setelah itu kita bisa melakukaneksperimen untuk mengubah minyak goreng bekas tersebut menjadi sabun.NaOH / KOH adalah salah satu kunci dalam produksi sabun.  NaOHbanyak di jual di toko bahan bangunan sebagai bahan kimia anti mampat,sedangkan KOH dibeli di toko bahan kimia.  NaOH / KOH harus ditanganidengan hati-hati. Kalau tidak akan menyebabkan bahaya baik bagi anda maupunorang lain. Kalau terlanjur kecipratan cairan NaOH / KOH harus  langsung dicucidengan air yang banyak, Tapi jika ditangani dengan benar tidak ada masalah.Langkah aman menangani NaOH / KOH:
*      Jangan menuang air ke atas NaOH / KOH. Selalu untuk menuangkan /mencampurkan NaOH / KOH ke dalam air, dengan pelan-pelan.
*      Hati-hati, jangan sampai menciprat terutama ke badan, kulit   ataupunmata. Lebih baik pakai kacamata.
*    Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan juga binatang peliharaan.
*    Selalu memakai sarung tangan karet selama bekerja dengannya.
*      Pakai masker selama membuat larutan NaOH / KOH dengan air.
3.3 Eksperimen
3.3.1 Alat dan Bahan

Bahan
Ø Minyak goreng bekas yang telah disaring. 100 ml
Ø  NaOH atau soda kaustik 40 %.   50 ml
Ø Air secukupnya
Ø Gliserin atau TiO (sebagai pelembut).   30 ml
Ø  Pewarna (bisa menggunakan pewarna secukupnyamakanan).
Ø  Essential dan fragrance oils (sebagai secukupnyapengharum).




Alat
Ø Masker dan kacamata sebagai pelindung wajah.
Ø  Sendok stainless steel dan sarung tangan karet.
Ø  Wadah stainless steel dan wadah plastik poli-propilene. (jika tidak punya bisa pake wadahdari stainless steel).
ØBlender 
Ø Kain sebagai penyaring.
Ø  Cetakan (sebaiknya di beri lapisan plastik atau lilin di dalamnya).

3.3.2 Langkah Percobaan
Ø  Siapkan cetakan.  Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yangdialasi  plastik  tipis  atau  pipa  PVC  yang  diminyaki.  Siapkan  cetakan  yang  cukup  untuk menampung semua hasil pembuatan sabun.
Ø  2.Timbang air dan NaOH / KOH.  Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin(Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen).   Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH.  Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit.  Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan.Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akandidapatkan larutan yang jernih. (Jika ingin lebih praktis bisa dengan menggunakan larutan NaOH40%)
Ø  Timbang minyak sesuai dengan takaran
Ø  Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
Ø  Dengan Hati hati, tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
Ø  Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan prosespada putaran terendah.  Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda.
Ø  Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”.  “Trace” adalah kondisidimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalahketika campuran sabun mulai mengental. Apabila di sentuh dengan sendok, maka beberap detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
Ø  Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
Ø  Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan(sebelum itu peras airnya dengan kain). Tutupdengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari.Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggusebelum dipakai.

3.3.3 Hasil Percobaan
Sabun yang telah diproses memerlukan waktu 1-2 minggu untuk proses“curing”. Sehingga didapat sabun dengan mutu dan kualitas lebih baik. Selain itu,agar senyawa alkali dalam sabun bisa dihilangkan


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 defenisi sabun
Sabun mandi  merupakan  garam  logam  alkali  (biasanya natrium  ataukalium) dari asam lemak.
Pengertian Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin.
Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun.
Dalam sejarah pembuatan sabun, masing — masing negara memiliki sejarah sendiri – sendiri serta teknik pembuatannya. Namun dari sekian banyak versi penemuan, saya akan mengambil satu contoh penemuan sabun yang ditemukan oleh bangsa Romawi kuno.
Nama Sapo/soap/sabun menurut legenda Romawi kuno (2800 SM) berasal dari Gunung Sapo, di mana binatang dikorbankan untuk acara keagamaan. Lemak yang berasal dari binatang tersebut (kambing) dicampur dengan abu kayu untuk menghasilkan sabun atau sapo, pada masa itu.
Ketika hujan, sisa lemak dan abu kayu tersebut mengalir ke Sungai Tiber yang berada di bawah Gunung Sapo. Ketika orang – orang mencuci pakaian di sungai Tiber mereka mendapati air tersebut berbusa dan pakaian mereka lebih bersih. Sejak saat itulah asal usul sabun dimulai.



4.2 sejarah pembuatan sabun
Asal dari kebersihan pribadi kembali ke zaman prasejarah. Sejak air menjadi bagian yang penting untuk kehidupan, orang pertama hidup dekat air dan tahu sesuatu apa itu properti kebersihan - sedikitnya bagaimana membilas lumpur ke tangan mereka.
Benda mirip sabun ditemukan dalam bentuk tabung saat penggalian di Babilonia Kuno adalah fakta tentang pembuatan sabun diketahui pada tahun 2800 SM. Persembahan di tabung mengatakan bahwa lemak direbus dengan abu, dimana adalah metoda membuat sabun, tetapi tidak mengenai kegunaan sabun itu. Beberapa bahan terakhir digunakan untuk penggaya rambut.
Catatan memperlihatkan bahwa orang Mesir Kuno mandi biasa. Papirus Eber, dokumen kesehatan dar sekitar tahun 1500 SM, mendeskripsikan kombinasi minyak hewani dan nabati dengan garam alkali untuk membuat bahan sejenis sabun untuk menyembuhkan penyakit kulit, juga untuk membersihkan.
Di waktu yang sama, Musa memberi orang Israel peraturan pemerintah kebersihan pribadi. Dia juga menghubungkan kebersihan untuk kesehatan dan penyucian agama. Laporan Injil mengusulkan bahwa orang Israel tahu bahwa campuran abu dan produk minyak adalah jenis dari gel rambut.
Orang Yunani Kuno mandi untuk alasan estetik dan rupanya tidak menggunakan sabun. Malahan, mereka membersihkan tubuh mereka dengan balok lilin, pasir, batu apung dan abu, juga meminyaki tubuh dengan minyak, menggesek minyak dan kotoran dengan peralatan metal yang disebut strigil. Mereka juga menggunakan minyak dengan abu. Baju dicuci tanpa sabun di sungai.
Sabun mendapatkan nama, diantara legenda Romawi Kuno, dari Gunung Sapo, dimana binatang dikorbankan. Hujan membersihkan campuran dari lemak hewani mencair, atau lemak dan abu kayu dibawah menjadi lilin di sepanjang Sungai Tiber. Para wanita menemukan bahwa campuran lilin membuat pembersih mereka dengan lebih kurang usaha.
Orang Jerman Kuno dan Gaul juga memasukkan dengan memjelajahi sesuatu bernama sabun, terbuat dari lemak dan abu, digunakan untuk mewarnai rambut mereka menjadi merah.
Ketika peradaban Romawi maju, jadi selalu mandi. Tempat mandi Romawi terkenal pertama, terdapat dengan air dari saluran air, dibangun sekitar tahun 312 SM. Mandi sangatlah mewah, dan mandi menjadi populer. Di abad-ke 2 Masehi, dokter Yunani, Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan pembersih.
Setelah musim gugur di Roma di 467 Masehi dan hasilnya kebiasaan mandi menurun, lebih banyak di lakan Eropa pengaruh yang kuat di kesehatan publik berganti-berganti. Menurunnya kebersihan pribadi dan berhubungan kondisi kehidupan tanpa sanitasi menambah beratnya wabah besar di Abad Pertengahan, dan khususnya Kematian Hitam di abad ke-14. Itu tidak sampai abad ke-17 bahwa kebersihan dan mandi memulai untuk kembali ke kebiasaan di banyak tempat di Eropa. Masih sudah di mana tempat di pertengahan dunia dimana kebersihan pribadi tersisa penting di pertengahan dunia. Mandi harian adalah adat yang biasa di Jepang saat Abad Pertengahan. Dan, di Islandia, kolam hangat dengan air dari mata air panas adalah perkumpulan populer di Sabtu sore.

Zaman Pertengahan
Pembuatan sabun adalah keahlian yang umum di Eropa di abad ke-17. Pembuat sabun serikat pekerja terlindungi perdagangan rahasia mereka ditutup. Minyak nabati dan hewani digunakan dengan arang tanaman, terus dengan pewangi. Secara berangsur-angsur jenis sabun yang lebih banyak lagi menjadi tersedia untuk mencukur dan mencuci rambut, juga mandi dan mencuci.
Italia, Spanyol dan Perancis adalah pusat manufaktur pertama sabun, seharusnya mereka siap menyediakan bahan mentah seperti minyak pohon zaitun. Orang Inggris mulai membuat sabun saat abad ke 12. Bisnis sabun sangat baik pada tahun 1622, Raja James I mengabulkan monopoli kepada pembuat sabun untuk $100.000 setahun. Baik ke abad ke-19, sabun adalah pajak tertinggi sehingga menjadi barang mewah di beberapa negara. Ketika pajak dihapuskan, sabun menjadi tersedia untuk orang biasa, dan standar kebersihan meningkat.
Pembuatan sabun komersial di Amerika kolonial dimulai pada tahun 1608 dengan datangnya beberapa pembuat sabun di kapal kedua dari Inggris untuk mencapai Jamestown, Virginia. Bagaimanapun, untuk beberapa tahun, pembuatan sabun pada dasarnya tinggal pekerjaan rumah tangga. Akhirnya, pembuat sabun profesional mulai biasa mengumpulkan pemborosan lemak dari rumah tangga, di perubahan untuk beberapa sabun.
Langkah utama terhadap pembuatan sabun komersial skala besar terjadi pada tahun 1791 ketika kimiawan Perancis, Nicholas Leblanc, mematenkan proses untuk membuat abu soda, atau sodium karbonat, dari garam biasa. Abu soda adalah alkali terdapat dari abu bahwa kombinasi dari lemak ke bentuk sabun. Leblanc memproses hasil kuantitas dari kualitas baik, abu soda murah.
Sains dari pembuatan sabun modern lahir 20 tahun kemudian dengan pemjelajahan oleh Michel Eugene Chevreul, kimiawan Perancis lainnya, dari kimia alam and lemak yang terkait, gliserin dan asam lemak. Penelitiannya menjadi dasar untuk lemak dan bahan kimia sabun.
Juga penting kepada kemajuan dari teknologi sabun di pertengahan 1800-an penemuan oleh kimiawan Belgia, Ernest Solvay, dari proses amonia, di mana juga menggunakan garam meja biasa, atau sodium klorida, untuk membuat abu soda. Proses Solvay lebih lanjut dikurangi harga dari mendapat alkali, dan menambah kualitas dan kuantitas dari abu soda tersedia untuk manufaktur sabun.
Penjelajahan sains ini, bersama dengan pembangunan dari kekuatan untuk mengoperasikan pabrik, membuat satu pembuatan sabun di pertunbuhan cepat industri Amerika di tahun 1850. Di waktu yang sama, ketersediaan luas mengubah sabun dari barang mewah ke kebutuhan sehari-hari. Dengan penggunaan tersebar luas ini menjadi perkembangan dari sabun yang lebih lembut untuki mandi dan sabun untuk digunakan di dalam mesin cuci itu sudah tersedia untuk konsumen dengan pergantian abad.

Zaman modern
Bahan kimia dari manufaktur sabun dasarnya tinggal sama sampai tahun 1916, ketika deterjen sintetik pertama berkembang di Jerman di jawaban ke Perang Dunia I - berkaitan kekurangan lemak untuk membuat sabun. Diketahui sekarang dengan sederhana deterjen, deterjen sintetis adalah pembersih non-sabun dan produk pembersih itu adalah menjadi satu atau mengambil bersama dari jenis bahan mentah. Penjelajahan dari deterjen juga diterbangkan oleh kebutuhan untuk alat kebersihan itu, tidak seperti sabun, tidak akan dikombinasi dengan garam mineral di air untuk membentuk sesuatu yang tidak dapat dipecahkan diketahui itu adalah dadih sabun.
Produksi deterjen rumah tangga di Amerika Serikat dimulai di awal tahun 1930-an, tetapi tidak benar-benar membuka sampai akhir Perang Dunia II. Waktu perang berhentinya persediaan lemak dan minyak juga militer membutuhkan untuk alat kebersihan itu akan bekerja di air laut kaya mineral dan di air dingin mempunyai lebih lanjut merangsang meneliti di deterjen.
Deterjen pertama digunakan terutama untuk mencuci piring dan mencuci baju bahan lembut. Penerobosan di perkembangan dari detergen untuk mencuci baju serba guna digunakan muncul pada tahun 1946, ketika deterjen pembangun (berisi surfaktan/kombinasi pembangun)dikenalkan di Amerika Serikat. Surfaktan adalah produk deterjen bahan pembersih dasar, saat pembangun membantu surfaktan untuk bekerja lebih efisien. Senyawa fosfat digunakan sebagai pembangun di detergen ini sangat meningkat perfomanya, membuat mereka cocok untuk mencuci baju dengan tingkat kekotoran berat.
Di tahun 1953, penjualan deterjen di negara ini memiliki itu melebihi sabun. Kini, detergen memiliki semua tetapi menggantikan produk dengan dasar sabun untuk mencuci baju, mencuci piring dan pembersih rumah tangga. Deterjen (sendiri atau berkombinasi dengan sabun) adalah juga penemuan di banyak dari penggunaan batangan dan cair untuk pembersih pribadi.
4.3Bagaimana Sabun Dibuat
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH / KOH dengan minyak atau lemak. Melalui reaksi kimia, NaOH / KOH mengubah Minyak /Lemak menjadi Sabun. Proses ini disebut Saponifikasi.
Bagaimana Sabun Bisa Membersihkan
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak ataulemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifathidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampumengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, padalarutan,  surfaktan  akan  menggerombol  membentuk  misel  setelah  melewatikonsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger,1982). Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, juga mengandungsekitar  25%  gliserin.  Gliserin  bisa  melembabkan  dan  melembutkan  kulit,menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga.

Cara pemurnian ( distilasi ) minyak goring bekas agar dapat digunakan padaq tahap pembuatan 

                                       

Menurut pakar gizi, minyak yang telah digunakan untuk menggoreng yang biasa disebut dengan minyak jelantah, tidak baik digunakan untuk memasak kembali. Di samping makanan yang dihasilkan juga kurang baik. Reaksi yang ditimbulkan akibat panas yang tinggi ketika berada di atas perapian dapat mengganggu fungsi hati, ginjal, bahkan diduga dapat menyebabkan kanker.
Minyak jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Minyak jelantah merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga. Yang pada umumnya, dapat di gunakan kembali untuk keperluaran kuliner. Dan jika ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.
Oleh sebab itu, jika ingin menggunakan minyak jelantah lagi, lakukanlah penyegaran terlebih dahulu.
Cara menjernihkan minyak jelantah adalah [menurut suatu penelitian] : Dengan mencampur minyak tersebut dengan 1% arang sekam, lalu memanaskannya dalam suhu 80 derajat Celcius selama tiga puluh menit. Minyak jelantah akan kembali segar dan jernih.

Langkah – langkah cara pembuatan sabun dari distilasi minyak jelantah :
A.campuran dengan pemadatan minyak
1.      Panaskan terlebih dahulu 10 mL air dalam Erlenmeyer 50 mL dan pada saat mendidih, tambahkan 5 gram soda kaustik.
2.      Sambil diaduk, sebanyak 50 mL minyak Bimoli dituangkan secara pelan-pelan dengan menggunakan api yang kecil.
3.      Setelah terbentuk padatan, lalu tambahkan 25 mL aquades serta terus menerus diaduk sambil dipanaskan sehingga terbentuk seperti susu.
4.       Selanjutnya, 1 gram garam halus dimasukkan, diaduk kira-kira 20 menit dengan api dimatikan.
5.      Masukkan sebanyak 1 gram campuran EDTA dan TiO2 , diaduk hingga merata.
6.      Mendiamkan selama 20 menit dan memasukkan parfum orange dan diaduk.
7.      Menuangkan dalam cetakan dan ditunggu selama 24 jam.

B. Campuran Minyak Curah dan Minyak Kelapa
-          Sebanyak 25 mL minyak curah dicampurkan dengan 25 mL minyak kelapa dalam Erlenmeyer  250 mL.
-          Lalu tambahkan 25 gram soda kaustik dan etanol.
-          Larutan dipanaskan pada suhu 70 – 80 0C selama 20 menit.
-          Lapisan dipisahkan, yang dipakai larutan bawah.
-          Selanjutnya, tambahkan sebayak 1 gram TiO2 dan 1 gram EDTA, 2 mL larutan jenuh NaCl sambil diaduk dan dipanaskan sampai terbentuk jonjot-jonjot putih dan disaring serta direkristalisasi dengan air panas.

Dari kedua cara diatas, nantinya dapat disimpulkan bahwa bahan dasar pembuatan sangat berpengaruh pada sabun yang dihasilkan. Jika dipakai minyak dengan kandungan asam tak jenuh dan rantai pendek, maka akan menghasilkan sabun cair. Sedangkan bila dipakai minyak dengan kandungan asam lemak jenuh dan berantai panjang, maka akan dihasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar (sabun padat).
Apakah minyak goreng bekas dapat dijadikan bahan baku sabun?
Pada dasarnya, lemak dan minyak dihasilkan oleh alam yang bersumber dari hewan dan tanaman. Sedangkan berdasarkan pada sumbernya, minyak danlemak dapat diklasifikasikan atas hewan dan tumbuhan. Perbedaan mendasar daripada lemak hewani dan lemak nabati adalah: 1) lemak hewani mengandungkolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol, 2) kadar lemak jenuhdalam lemak hewani lebih kecil daripada lemak nabati, dan 3) lemak hewanimempunyai bilangan Reicher-Meiss lebih besar dan bilangan Polenshe lebih kecildibanding dengan minyak nabati (Ketaren, 1986).Ada beberapa sifat fisik dari minyak dan lemak yang dapat dilihat dariminyak dan lemak, antara lain: warna, bau amis, odor dan flavor, kelarutan, titik cair dan polymerism, titik didih, splitting point, titik lunak, shot melting point,berat jenis, indeks bias dan kekeruhan.Zat warna dibedakan menjadi dua, yaitu warna alamiah dan warna akibatoksidasi dan degradasi komponen kimia yang terdapat dalam minyak. Zat warnaalamiah terdapat secara alamiah dalam bahan yang mengandung minyak dan ikutterekstraksi bersama minyak bersama dalam proses ekstraksi. Zat warna tersebutantara lain alfa dan beta karoten, xanthofil dan anthosianin. Zat warna inimenyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dankemerah-merahan.Sedangkan, warna akibat oksidasi dan degradasi komponen kimia yangterdapat pada minyak antara lain: warna gelap disebabkan oleh oksidasi terhadaptokoferol (vitamin E). Warna coklat terdapat pada minyak atau minyak yangberasal dari bahan busuk atau memar.Bau amis pada minyak atau lemak disebabkan oleh interaksi trimetil aminoksida dengan ikatan rangkap dari minyak tak jenuh. Mekanisme pembentukantrimetri amin dari lesistin bersumber dari pemecahan ikatan C-N dari cholindalam molekul lesitin. Ikatan C-N ini dapat diuraikan oleh zat pengoksidasiseperti gugus peroksida dalam lemak, sehingga menghasilkan trimetil-amin.Odor dan flavor dalam minyak, selain terdapat secara alami juga terjadikarena pembentukan asam-asam lemak berantai pendek sebagai hasil penguraianpada kerusakan minyak atau lemak. Akan tetapi, odor atau flavor pada umumnyadisebabkan oleh komponen bukan minyak. Sebagai contoh, bau khas dari minyak kelapa sawait disebabkan karena beta-ionone, sedangkan bau khas dari minyak kelapa disebabkan oleh nonyl methylketon (Ketaren, 1986).Adapun sifat kimia dari lemak dan minyak antara lain: hidrolisa, oksidasi,hidrogenasi, esterifikasi, dan pembentukan keton. Hidrolisa minyak atau lemak akan  asam-asam  lemak  bebes  dan  gliserol.  Reaksi  hidrolisa  yang  dapatmenyebabkan kerusakan pada minyak atau lemak karena terdapatnya air dalamminyak tersebut. Reaksi ini akan menyebabkan flavor dan bau tengik pada minyak tersebut (Ketaren, 1986).Pengujian minyak atau lemak berdasarkan pada penelitian dan penetapanbagian tertentu dari komponen kimia lemak dan minyak. Metode tersebut antaralain: total minyak atau lemak, bilangan penyabun, bilangan Iod, dan bilangan asam.
Karena penyerapan dari bilangan asam benzene dan setelah pemurnian(distilasi ) dari minyak jelntah tersebut,maka minyak jelantah dapat di gunakan dasar pembuatan sdabun.sudah diketahui,bahwa bahan pembuat sabun yang utasma adalah minmyak,namun,apakah minyak jelantah dapat di gunakan dalam proses pendaurulangan sebagai bahan baku sabun ?.tentu saja bias,cara-cara dalam pemurnian dan langhkah-langkah pembuatan sabun telah di uraikan di atas.hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari minyak jelantah tersabut.
Apakah keuntungan pendaurulangan minyak goring bekas di jadikan sabun?
            Adapun beberapa keuntungannya,antara lain :          
Ø Menyadarkan masyarakat akan bahaya limbah industri.
Ø  Melakukan eksperimen terus menerus dalam mengatasi permasalahan dalam pengolahanlimbah.
Ø Memanfaatkan limbah sebagai “side income” yang memberikan keuntungan lebih.
Ø  Hasil keuntungan bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem pengolahan limbah yanglebih baik.
Ø  Meningkatkan kesehatan di masyarakat dengan membuat sabun yang berkualitas






BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Ø  •Minyak jelantah dapat dimanfaat sebagai sebagai sabun yang memiliki kualitas yang tidak kalah dengan sabun bermerk.
Ø  •Untuk menghilangkan zat zat berbahaya pada minyak jelantah kita perlu untuk melakukanpenyaringan dan penjernihan pada minyak jelantah tersebut sebelum di didaur ulang menjadisabun.
Ø  Kita  dapat  mengambil  keuntungan  dari  proses  pendaur  ulangan  limbah  untuk dimanfaatkan dalam pembuatan sistem pengolahan limbah yang lebih baik lagi.
5.2 Saran
Berdasarkan  kesimpulan  dan  keseluruhan  makalah  ini  kami  inginmemberikan kesimpulan sebagai berikut:
Ø  Masyarakat harus lebih jeli dalam memanfaatkan limbah rumahtangga yang mereka hasilkan.
Ø  Kesadaran dari masyarakat dapat membantu terwujudnya sistempengolahan limbah yang lebih baik




BAB VI
DAFTAR PUSTAKA












LAMPIRAN

PROSES PEMBUATAN SABUN :